
Sleman, 17 Juni 2025 — SMK Muhammadiyah Seyegan sukses menyelenggarakan kegiatan Workshop Ternak Puyuh Sebagai Penguatan Kurikulum Berbasis Kewirausahaan di Peternakan Puyuh milik Bapak Suwandi, yang terletak di Tempel, Sleman. Acara ini diikuti oleh guru dan siswa kelas X dan XI dari berbagai jurusan, termasuk Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), serta Bisnis Daring dan Pemasaran (BDP).
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada siswa tentang bagaimana memulai dan mengelola usaha di bidang peternakan, sebagai bagian dari penguatan kurikulum kewirausahaan. Siswa dibimbing mengenal proses budidaya puyuh, perawatan harian, pengelolaan telur, hingga strategi pemasaran hasil ternak.
Kepala SMK Muhammadiyah Seyegan, Bapak Sholihin, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini sejalan dengan visi sekolah dalam mencetak lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga memiliki jiwa wirausaha.
> “Kami ingin siswa tidak hanya sekadar belajar di kelas, tetapi juga memiliki pengalaman nyata di lapangan. Kunjungan ini adalah bentuk kolaborasi pendidikan dan dunia usaha yang sangat relevan dengan Kurikulum Merdeka,” ungkapnya.
Bapak Suwandi, selaku pemilik peternakan puyuh, turut memberikan sambutan dan berbagi pengalaman kepada para peserta.
> “Saya memulai usaha ini dari skala kecil dengan modal terbatas. Tapi dengan ketekunan, akhirnya bisa berkembang. Saya senang bisa berbagi kepada adik-adik SMK, karena masa depan wirausaha itu dimulai dari semangat belajar dan mencoba,” ujarnya.
Beliau juga menambahkan bahwa bidang peternakan puyuh masih memiliki peluang besar dan cocok bagi generasi muda yang ingin memulai usaha mandiri.
Ibu Yosita, guru matematika yang turut mendampingi siswa, menyampaikan kesannya:
> “Kegiatan ini membuka wawasan baru bagi siswa. Mereka bisa melihat langsung bagaimana pelajaran di sekolah, seperti matematika, ekonomi, dan manajemen, dapat diterapkan dalam dunia nyata seperti pengelolaan biaya, perhitungan produksi, dan keuntungan usaha,” ujarnya.
Dari sisi siswa, Naela, siswi kelas X jurusan RPL, mengaku sangat senang dan terinspirasi setelah mengikuti kegiatan ini.
> “Saya baru tahu kalau usaha ternak puyuh itu tidak serumit yang saya bayangkan. Saya jadi termotivasi untuk mencoba bisnis kecil-kecilan, dan siapa tahu nanti bisa dikembangkan,” katanya antusias.
Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk konkret penerapan pembelajaran berbasis proyek dan dunia nyata, yang diharapkan mampu mencetak lulusan SMK yang adaptif, kreatif, dan siap bersaing di dunia kerja maupun dunia wirausaha.